Rabu, 05 November 2008

Nilai uang 50 ribu




Saat ini kalau kita punya uang Rp. 50.000 apabila sudah kita pecah kayanya cepat habis dech. Apalagi kalau dibawa ke pasar belanjaan yang dapat dibeli semakin sedikit. Kata istri sekarang barang-barang serba mahal.

Terus kalau kta bawa ke rumah makan yang biasa aja kalau makan bertiga sudah habis minimal 25-30 ribu. Kalau kita tiap hari makan diwarung kanyanya nggak cukup dech.

Emang sekarang serba mahal. Kayanya nilai uang berkurang dech. Dulu rasanya punya uang 50 ribu kayanya tenang dech. Tapi sekarang kayanya nilai 50 ribu sama dengan nilai 10 ribu.

Mungkin untuk menyikapi hal tersebut istri kita dipaksa untuk masak di rumah. Kalau makan di warung mungkin buat kita yang PNS ini kayanya nggak cukup. Walaupun kayanya masak sendiri repot tapi kan untuk menyikapi barang-barang yang mahal lumayan cukup.

Tapi saya punya kenalan petambak di Pulau Sari. Pada awalnya rumah tangganya dia pusing juga untuk mencukupi kebutauhan rumah tangganga. Dengan jumlah keluarga 4 jiwa dia harus memberi makan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, dia pakai strategi pokoknya waktu penen di sawah dia harus punya stok beras untuk setahun. Untung di Kalsel ini kalau kita sudah punya beras, ikan gampang dicari. Taiap sore banyak masayarakat yang pergi memancing. Mungkin hal inilah yang membuat tenag masyarakat di pedesaan. Dia nggak terpengaruh harga bbm dan barang-banrang yang naik. Tapi dia hidupnya tenang. Allah menjamin rezekinya setiap hari. Masyarakat di desa nggak pusing walaupun hari ini dia nggak punya duit tapi di atetap bisa makan tiga kali bahkan bisa berkali-kali makan.