Selasa, 29 Juli 2008

Membatasi tv

Ternyata bisa juga kami membatasi nonton tv buat anak saya dan termasuk kami. Sekarang aturannya setiap malam sehabis magrib tidak boleh nonton tv diganti dengan acara belajar membaca. Tv dinyalakin lagi pada jam 8.00 malam sampai jam 9.00 malam. Mudah-mudahan perubahan itu terus dapat kami pertahankan. Yah sebelum kita menyuruh anak kita membatasi nonton tv kita dulu yang harus berkorban untuk mengurangi nonton tv itu. Sekarang saya udah jarang nonton tv lagi. Dulu nggak mau ketinggalan acara nya empat mata tukul arwana. Apalgi hampir tiap malam saya nonton film di trans tv. MAlah kadang filmya itu bersambung sampai dua film dalam satu malam seperti acara midnight di bioskop. Apalagi kalau lagi suntuk gua bisa nonton tv samapai jam 3 pagi. Tapi kalau mau baca buku bawaannya ngantuk terus. Sekarang yah dikit-dikit dikurangi dech.

Masak kalau kita nyuruh anak kita membatasi nonton "kemosnya" (kartun), kita juga nggak mau mengurangi acara favorit kita kayanya nggak adil dech. Tapi yang komplain sih istri saya. Kalau di rumah kan tvnya cuma satu. Jadi kalau bersama eja dirumah yah jadi ikutan nonton kartun. Pasti rame dech berebutan nonton acara tv.

Sudah beberapa hari ini saya dan keluarga mencoba mendisplinkan diri untuk membatasi nonton tv. Yah sekalian diniatkan untuk menghemat energi dan menambah kemesraaan keluarga. Hal ini juga didukung oleh PLN, yang beberapa minggu lalu dengan rajin dan baik hati mengingatkan saya dengan adanya pemadaman listrik bergilir, sampai lebih dari empat jam hampir setiap hari. Jadi ini juga yang membuat kami mulai terbiasa beradaptasi untuk mengurangi tv. Yah terimakasih PLN mungkin ini hikmah dari seringnya mati lampu.

Senin, 28 Juli 2008

Keinginan yang tidak selalu terwujud

Terkadang kita punya rencana tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Tapi kalau kita tidak ikhlas mungkin kita menganggap Tuhan tidak adil dech. Tapi biasanya dalam setiap kejadian banyak hikmah yang bisa kita ambil. Dan kita hanya bisa berusaha dan hasilnya kita serahkan saja pada yang kuasa.

Kemaren sabtu, saya test toefl yang sdah beberapa kali dijawalkan tapi diundur-undur terus. Padahal hikmah diundur-undurnya test ini kan bisa dijadikan lebih mempersiaakan iri untuk test. Tapi yang saya lakukan menggerutu dan ngomel aja tanpa mengambil hikmah dibalik pengunduran test tersebut. Kita hanya menyalahkan pihak lia yang tidak mau ngurusin test toefl tersebut. Seharusnya sika saya yah lebih mempersiapkan diri untuk test toefl tersebut.

Mungkin saya perlu banyak lagi merenung ada apa dibalik setiap peristiwa tersebut. Pernah ada suatau cerita dari aa Gym. ada sseorang pedagang makanan.Dia tinggal di suatu pelosok desa. Dan angkutan ke kota hanya sekali saja. Pas dia sudah menyiapkan semuanya. Ternyata dia terjatuh dan ketinggalan mobil yang pergi ke kota. Dia merasa maeah dan kesal atas kejadian tersebut. Udah capek-capek menyiapkan sagalanya rugi waktu dan uang lagi eh nggak jadi jualan lagi. Tapi ternyata dibalik semua kejadian tersebut ada hikmah yang bisa diambil. Ternyata mobi yang biasa mengangkut dia mengalami kecelakaan yang tragis. Baru dia sadar bahwa Allah masih sayang sama dia. Dan masih diberi kesempatan untuk hidup.

Begitu juga dalam kehidupan ini kayanya kita harus pasrah dech. Kayanya bukan hasil yang kita cari tapi proses yang paling penting.

Minggu, 27 Juli 2008

Bisa karena terbiasa

Ada anak di komplek saya, setelah dia lulus SD dia dimasukin oleh orangtuanya ke salah satu pesantren di Banjarmasin Kal Sel. Kalau nggak salah pesantern itu mengkhususkan untuk menghapal al Quran. Waktu kemaren saya ketemu anak tersebut setelah saya tanya, "Udah hapal berapa juzz de, katanya saya sudah menghapal 7 juzz al quran.

Waktu saya denger dia sudah hapal tujuh juzz, wah saya pikir hebat neh anak usia 13 tahun dalam waktu setahun sudah dapat menghapal tujuh juzz. Saya yang berumur lebih 35 tahun aja, juzz amma aja nggak hapal-hapal. Kadang malu juga kalau sholat bacaannya surat yang pendek-pendek. Malah kadang kalau baca surat al kafirun suka terbalik-balik.

Tapi setelah saya tanya gimana kok bisa hapal cepat dan banyak apa gak capek. Ternyata metodenya setiap hari dia menghapal al qur an. mulai pagi, siang sore malam. Dan dia punya target setiap hari harus nambah setengah lembar al quran dengan catatan ayat yang dihapalnya tetap diulang ulang supaya tidak lupa.

Emang kalau ada keinginan dan kerja keras kayanya apa saja bisa dicapai dech. Terus lingkungan kita juga sangat berpengaruh dech. Dan yang penting kita harus ada kemauan dan target yang harus kita capai. Jadi kayanya segala sesuatu hal itu mungkin aja terjadi kalau kita sangat menginginkannya dan bertekad untuk mencapainya.

Jumat, 25 Juli 2008

Browsing internet dan membaca

Ternyata antara membaca di internet dan membaca buku saya cenderung lebih banyak waktu saya untuk browsing di internet. Emang kalau kita browsing di internet waktu dua jam nggak terasa dech. Apalagi kalau kita udah chatting, wah walaupun lima jam kita sangup meladeninya. Tapi kalau untuk urusan membaca saja saya masih agak malas dech.

Belum lagi di rumah pengaruh tivi. Kayanya setelah gua pikir waktu kita banyak habis untuk nonton tivi dech. Sekarang saya sama istri saya juga membatasi nonton tivi. KAsihan kalau anak saya sudah kecanduan tivi nanti susah lagi buat berubah.

Tapi untungnya saya terkena virus kawan saya yang ngajak beli buku. Dia cerita bahwa membaca buku merupakan salah satu kunci untuk kemajauan kita. Kalau umat Islam sudah biasa membaca maka tunggu aja dech akan kemajuan dan kebangkitan Islam.

Mulai beberapa minggu kemaren pas ada duit saya usahakan untuk membeli buku. Kata orang yah muali lah kita investasi untuk mulut ke atas, jangan duit habis untuk mulut ke bawah aja. Buku apa saja asalkan dapat berguna. Baik itu buku motivasi ataupun buku tentang pengembangan diri. Ternyata banyak buku-buku yang bagus untuk dibaca. Dan sudah banyak buku-buku asing yang diterjemahkan olah penerbit.

Kawan saya itu kalau beli buku dalam seminggu minimal dua atau tiga buku. Wah emang harus ada pengorbanan kalau kita mau maju. Trus yang perlu diingat, supaya buku itu berkah sebaiknya beli yang asli dech. Gua pengalaman juga sih mulai dari smp sampai kuliah kalau beli buku pasti beli di daerah senin jakarta. Soalnya di sana harga buku bisa setengahnya harga di toko. Yah jadinya nggak berkah dech ilmunya.

Emang kalau kita mau maju kita harus mulai dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Kayanya kalau kita beli buku bajakan itu termasuk zolim dech kita. Yah saya sekarang berusaha membeli buku asli semoga dengan niat saya ini dapat diberkahi dan ditambah rezeki kita sehingga saya bisa membeli buku lagi.

Trus ini ada tip kalau mau beli buku murah, di toko buku city book ada program diskon semua buku dan barang diskon 10%. Untuk mendapatkan diskon itu dengan cara harus membeli buku pada saat pertama minimal 150 ribu. Tar setelah nota pembelian buku kita dikasih kartu diskon dari book city.

Trus, kalau di kantor nggak ada kerjaan atau pas mati lampu kayanya baiknya kita main ke book city dech bisa baca-baca buku gratis. Kalu buku itu disampul plastik kita bisa minta ke petugasnya minta bukain.

Kamis, 24 Juli 2008

Semangat Pak Sagala

Tadi pagi ketemu pak Sagala (Mantan kepala Balai yang sudah pensiun) hendak ke kantor. Pas ketemu di jalan saya singgahi. Saya tawarkan beliau , Pak mau ikut gak naik motor saya. Katanya boleh-boleh. Kadang Pak Sagala nggak mau kita bonceng pake motor alasannya mau olahraga.

Yang saya salut dari beliau, semangatnya untuk mempertahankan pendapatnya tentang KUVIO. Terus semangat menulisnya yang tiada kenal lelah. Dia beberapa kali mengirim artikel ke Kompas dan beberapa kali juga artikelnya di tolak. Biasanya kalau udah pensiun kalau nggak ada kegiatan biasanya kondisi stamina atau pikiran akan ikut mundur juga. Tapi pak sagala tidak. Dia masih semangat untuk menulis sehingga otaknya masih terus dipakai dan digunakan.

Wah masa gua nggak malu sih ama pak sagala. Dari segi umur beliau jauh lebih tua. Semangat menulisnya masih membara. Mungkin pak sagala bisa dijadikan teladan untuk saya bahwa semangat menulis dan berbuat baik harus terus dipelihara. Dan kepedulian beliau terhadap kondisi kehutanan sangat tinggi. Beliau sangat perhatian terhadap kondisi kehutanan saat ini.

emang terkadang beliau sangat keras kalau mengemukakan pendapat. Tapi beliau tidak ada niat apapun yang jelek. Beliau ikhlas mencurahkan waktu dan pikirannya untuk kehutanan. Kalau orang baru pertama mendengar beliau emang terkadang kaget. Tapi emang gaya beliau. Salut bua pak Sagala. Terus menulis pak, walaupun bapak harus berkorban berjalan kaki dan naik angkot ke kantor untuk sekadar hanya mengedit atau menulis tulisan.

Rabu, 16 Juli 2008

Perubahan

Ternyata emang benar kata orang semua didunia ini nggak ada yang abadi. Ternyata yang abadi itu sendiri adalah perubahan. Jadi ada orang yang membuat perubahan di dunia ini. Ada yang menyaksikan/menikmati perubahan. Tetapi yang lebih parah lagi yaitu ada orang yang tidak mengetahui perubahan. Orang-orang ramai membicarakan perubahan sedang dia bingung orang ini sedang membicarakan perubahan apa.

Dulu kita kalau mau nyimpan file atau dokumen kita pakai disket yang kaspasitasnya hanya sekitar berapa Kb saya udah lupa. Yang lucu kawan di kantor ada yang nyimpan di disket. Pas dia mau membuka file tersebut ternyata di kantornya komputer yang ada tempat disketnya udah jarang. Malah jadi di bahan tertawaan. Dulu biasanya aja dech kalau kita nyimpan file pakai disket. Disket sekarang banyak diganti CD. Malah sekarang ada yang lebih lagi DVD. Malah sekarang ada yang lebih canggih lagi, ada flash disc dan hardisc external. Dulu rasanya bangga atau keren banget kalau punya flash disc. Pertama kali saya punya flash disc merk krypton dengan kapasitas 64 MB. Kalau nggak salah saya beli seharga 350 ribu. Yang bagusnya perubahan tersebut adalah perubahan tersebut ke arah yang lebih baik dan harganya pun semakin murah. Sekarang aja flash disc yang 4 GB dapat dibeli seharga 169 ribu aja.

Begitu juga dengan perkembangan kaset. Sekarang udah jarang tuh orang ngedengerin keset yang biasa. Sekarang udah ada MP3. Dalam CD itu ada banyak lagi yang bisa dinikmati. Dan yang penting jadi murah harganya. Apalgi yang bajakan he.. he....he..(Soalnya gua nggak mampu beli yang asli sih). Dulu kita kalau diperantauan kalau mau kirim khabar harus pakai surat atau nelpon antri ke wartel. Gua masih inget dulu harus antri di wartel cari waktu diskont. Sekarang wartel banyak yang tutup soalnya udah jarang orang yang menggunakannya. sekarang komunikasi harganya udah murah. Dan sekarang harga Hp juga sudah terjangkau. Makin lama perubahan tersebut membuat hidup kita lebih nikmat dan gampang. Tapi tadi pagi saya ke kantor pos ternyata di kantor masih ramai kegiatannya. Dulu emang di kantor pos kegiatannya hanya terbatas surat menyurat, wesel dan yang lain-lain. Tapi sekarang layannnya ada terobosan seperti dia kerja sama dengan share (tabungan), membayar cicilan sepeda motor. dan jasa yang lainnya.

Yang jadi permasalahnnya apakah saya sudah melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan ekonomis. Kemaren saya membaca buku nya Sandy Macgregor, katanya dalam membaca kita harus melakukan perubahan. Dulu waktu sebelum bisa membaca, kita harus mengeja kata per kata. Sekarang anak sekolah ngak jamannya lagi belajar membaca dengan cara mengeja dulu. Kemaren saya membeli buku yang bagus cara belajar membaca.
Trus ternyata sekarang ada teknik membaca cepat. Wah saya sempat ketinggalan juga. Saya sekarang lagi belajar membaca cepat.

oke mari mulai saat ini kita berubah dari hal-hal yang kecil dulu.

Selasa, 08 Juli 2008

Mat gondrong

Waktu tadi malam pas mau tidur malam ama eja, tanpa sengaja kita ngobrol ringan-ringan. Eh pas entah kenapa si eja kelepasan cerita, bahwa kepalanya pernah dijedukkan ke pagar. Seperti dalam sinetron di tipi setelah ba’da magrib Ronaldowati. Spontan saya kaget. Trus saya tanya kenapa gitu ja, katanya dia ikut-ikutan kawannya menyundul pagar rumah tetangga.

Wah kaget juga ngedenger ceritanya si eja. Kayanya pengaruh tv luar biasa dahsyatnya. Apalagi sinteron itu di tayangkan setiap hari. Yang bikin celakanya juga kawan-kawannya juga senang nonton acara tersebut. Terkadang apa yang dilakukan tokoh dalam sinetron tersebut dianggap biasa juga dilakukan oleh anak-anak. Yang bikin bahaya sih kayanya tokohnya mat gondrong. Dengan ciri khasnya selalu mengucapkan kata-kata aduh mmm parah. Dalam sinetron ini si mat gondrong dikisahkan punya kekuatan di kepalanya. Dengan kekuatan di kepalanya dia dapat menyundul apapun juga. Bahkan dapat menyundul kerbau. Aduh parah neh sinetron kita.

Terkadang pembuat sinetron ini harus juga mempertimbangkan dampak tayangan sinetron tersebut terhadap jiwa anak-anak. Maklum anak-anak masih suka meniru apa yang dilihatnya. Dia pikir kekuatan kepalanya sama kuatnya dengan tokoh dalam sinetron tersebut. Sinetron ronaldowati kayanya nggak ada misi nya. Judulnya aja ronaldowati, tapi isinya nggak mencerminkan permaianan bola. Malah isi nya di luar kewajaran yang ditonjolkan. Hal-hal yang mustahil atau yang tidak masuk akal malah yang ditonjolkan. Padahal waktu menonton sinetron itu, kami sudah wanti-wanti mengingatkan anak saya bahwa itu hanya bohongan. Kekuatan itu hanya tipuan di film. Tapi yah namanya anak-anak meskipun dikasih tahu kadang-kadang kelepasan apalagi kalau sedang bermain.

Malah saya sangat tertarik dengan film kartunnya Malaysia dengan judul bola kampung. Film itu kayanya ada pesan yang ingin disampaikan. Ada pesan moral dalam kehidupan anak-anak. Dalam film tersebut diceritakan bagaimana kita berkawan, bagaimana dalam menempuh keberhasilan dibidang olahraga tanpa melupakan sekolah. Dan bagaimana kita berlaku sportif dalam olahraga. Terus juga bagaimana sikap otangtua untuk mendukung anaknya berprestasi di bidang olahraga. Pokoknya bagus dech film ini buat ditonton. Kami juga suka nonton film ini, eja juga suka menontonnya. Ini benar-benar film bolanya anak-anak. Di dalam film tersebut digambarkan bahwa dengan kerja sama dan kerj keras kita dapat memenangkan suatu pertandiingan.

Kayanya kita udah banyak dech ketinggalan dengan Malaysia. Masak kita nggak bisa bikin sinetron anak-anak yang benar-benar untuk mendidik jiwa anak-anak. Kayanya lembaga sensor film harus juga mensensor sinetron-sintron yang tidak mendidik tersebut. Atau bagi insan-insan perfilman harus punya jiwa besar untuk memajukan bangsa ini lewat pesan-pesan apa yang hendak disampaikan. Kayanya kita kurang dech sinetron-sinetron yang berisi pesan-pesan moral dalam kehidupan. Yang marak belakangan ini adalah sinetron-sonetron dengan denagan tema-tam mistik, kemewahan hidup, dan hayalan-hayalan belaka.

Menulis di blog

Salah satu cara untuk membiasakan diri melatih otak kanan kita adalah dengan menulis. Kata mas Jamil hal ini bisa dilatih setiap hari sehabis sholat shubuh. Kalau kita mau disiplin insya Allah akan dimudahkan oleh Allah untuk melakukannya. Tapi emang terkadang kalau tidak dipaksa ide itu tidak akan muncul. Contohnya saya hari ini bingung mau nulis tentang apa yah hari ini . Tapi karena saya berusaha membiasakan diri setiap shubuh untuk menulis yah tulis apa aja dech tar juga muncul sendiri idenya.

Kata mas ewa, tulis aja yang ada dipikiran kita. Kalau kita paksa tar juga keluar idenya. Kalau kita udah sekali malas tar makin malas untuk memulainya lagi. Enggak perlu yang berat-berat dech kalau mau nulis. Yang penting kita nulis. Apalagi sekarang sudah ada media untuk menulis seperti nulis diblog.

Tapi ada trik untuk nulis diblog. Tulisan diblog itu nggak perlu panjang-panjang dech. Katanya kalau panjang-panjang tar kasihan waktu si pembaca habis untuk membaca blog aja. Tar kerjaannya sehari-hari terlantar. Ini juga saya rasakan dech. Kalau udah baca blog nggak kerasa berjam-jam. Jadi kalau kita nulis di blognya terlalu panjang tar pembaca jadi malas untuk membacanya. Katanya kalau mau nulis diblog cukup 1-2 lembar dengan spasi satu ukuran hurufnya 12 time new roman. Yah kalau menurut saya cukup lah minimal sehari satu lembar tulisan.

Yang paling susah adalah mencari tema apa yang harus kita tulis. Tapi kalau kita udah berpikir sebelumnya tar juga idenya datang sendiri tuch. Kalau kita paksakan otak kita besok nulis apa lagi yah. Tar juga idenya dating sendiri. Terkadang ide itu datang pas injuri time saat kita nulis. Bisa saat kita mau mandi, saat kita sekilas lihat tivi. Atau saat kita ada di jalan. Atau saat kita ada masalah.

Tapi udah beberapa hari ini saya nggak sempat buka internet. Tapi ini jangan dijadikan alasan untuk nggak nulis di blog. Untuk mengakalinya sudah beberapa hari ini saya mencoba menulisi blog itu di rumah dulu di computer pribadi. Sekitar jam 5 subuh saya udah nyalain computer. Trus tulisan itu saya simpan di flash disc. Tar sampai kantor tinggal masukin diblog.

Soalnya kalau nggak gitu susah untuk nulis langsung diblog. Yah sekalian membiasakan diri untuk bangun pagi. Daripada gua nonton tivi subuh-subuh lebih baik gua nyalain computer nulis apa aja. Sekalian untuk melatih otak menuangkan segala ide, permasalahan. Tapi kalau gua mau bangun pagi yah harus berkorban malamnya nggak boleh nonton empat matanya tukul arwana. Kalau tidurnya di atas jam 11 malam susah untuk bangun paginya. Yah gua harus berkorban lah nggak lagi nonton tivi malam-malam. Dulu gua paling kuat nonoton tivi. Malah pernah gua bias nonton tivi sampai jam 2-3 pagi.

Nikmatnya Sehat

Alhamdulillah kemarin bapak saya sudah keluar dari Rumah Sakit Husada Jakarta setelah kurang lebih 12 hari menjalani perawatan karena ada masalah di jantungnya. Yang kasihan sih ibu saya. Karena kondisi sudah tua jadi ikut capek karena harus bolak-balik ke rumah sakit. Emang pekerjaan yang membosankan adalah pekerjaan menunggu. Yah kita baru tahu nikmatnya sehat pada saat kita sakit. Terkadang kita lupa bahwa kesehatan merupakan nikmat yang besar. Kita hanya terpaku pada kekurangan materi. Padahal kalau dihitung olah uang maka kesehatan itu tak ternilai harganya.

Saat ini biaya kesehatan mahal, apalagi kalau kita nggak ada jaminan kesehatan dari kantor wah kerasa benar biaya pengobatannya. Kalau PNS agak mending lah tapi kualitas layanan juga standar. Tapi waktu istri saya operasi usus buntu perawatan selama kurang lebih 5 hari kena biaya resminya hanya 40.000 dengan fasilitas kamar kelas satu. Cuman biaya hariannya yang lumayan besar. Buat makan, buat ongkos, buat Koran, buat jajan anak-anak dan bahkan buat beli mainan anak-anak. Untungnya bapak saya segala pengobatan dan lain-lainnya ditanggung oleh kantor. Kata emak saya biaya selama 12 hari kemaren sekitar 24 juta rupiah. Wah nggak saya bayangkan berapa nilai kesehatan yang kita miliki.

Emang kata orang nikmat kesehatan itu terasa benar saat kita sakit. Terkadang kita kurang bersyukur dianugerahi kesehatan. Saya juga terkadang lupa untuk bersyukur atas nikmat sehat. Jangan jauh-jauh dech contoh kecil aja kalau kita lagi sakit gigi kayanya serba salah dech. Mau tidur nggak bisa, mau makan susah bawaannya mau marah terus. Yah kayanya gua harus banyak bersyukur dech dikasih kesehatan sama Allah. Tapi kayanya saat ini harus menjaga kesehatan dech dengan olahraga. Yah minimal seminggu 4-5 kali lah jogging. Masa dalam 24 jam sehari nggak sempat untuk menyisihkan waktu hanya 2% (setengah jam) untuk olahraga. Emang berat sih dikala orang-orang masih tidur kita harus jogging.

Mungkin saat ini yang terpenting kita sebisa mungkin untuk menjaga kesehatan kita. Kata orang nggak cukup kita hanya mensyukuri saja tanpa ada perbuatan lainnya. Mungkin olahraga/jogging ini merupakan salah satu bukti kita mensyukuri nikmak sehat tersebut. Mudah-mudahan komitmen saya untuk terus jogging tetap terpelihara seiring dengan dipeliharanya kesehatan saya oleh Allah. Mudah-mudahan ini bisa jadi inspirasi orang-orang terdekat di sekeliling saya. Beberapa tetangga saya lihat sekarang kalau mau ke warung beli wadei/kue atau sarapan dulunya mereka mengeluarkan motor tapi sekarang banyak yang berjalan kaki. Terus ada juga tetangga saya dulu kalau mau keluar komplek beliau naik motor tapi sekarang berjalan kaki. Ayo saya mengajak diri saya pribadi dan rekan-rekan untuk banyak bergerak. Kata kawan saya sehari minimal kita berjalan kaki 7.000 langkah yangideal. Tapi menurut saya untuk tahap awal yah minimal 5.000 langkah sudah baik. Yah mari saat ini muali dari hal-hal kecil dengan berjalan kaki untuk jarak dibawah 500 m tanpa pake motor. Sekalian diniatin untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi karbon.

Salam olahraga.

My tobe Mas Jamil Azzaini

Ini pertama kalinya saya dapat mendengar inspirator sukses mulia di Trijaya FM. Udah tiga minggu ini saya berusaha untuk mendengar namun ada aja halangannya. Pada minggu pertama pas hari kamis gelombang frekwesnsi nggak dapat. Sampai hampir satu jam saya putar tuh tuning radio tapi kok nggak dapat dapat padahal sehari sebalumnya dapat tuh channel Trijaya Fm. Wah minggu pertama luput dech. Trus pas minggu kedua saya nggak mau ketinggalan siaran dari mas jamil ini, jam 4.00 sore udah saya cari channel Tri Jaya Fm, entah kenapa kok pas jam siarannya kembali frekwensi gelombangnya hilang dech. Wah udah minggu ini luput/hilang kesempatan ngedengerin motivasi dari mas Jamil.

Trus pas minggu ini (minggu ketiga) atur strategi lagi, jam 4 sore udah masang radio langsung dapat Tri Jaya Fm dan dinyalakan terus. Akhirnya pada jam 18.00 pas waktu siarannya Alhamdulillah dapat mendengar. Setelah sekian lama menunggu untuk ngedengerin siaran radionya mas Jamil. Tapi ada lagi masalah yang lain, baru ngedengerin sekitar 9 menit byar pret listriknya padam. Emang di Banjarbaru terkena dampak dari krisis energi pemadaman listrik rutin. Waduh kok ada lagi masalahnya. Masa gua nyerah gitu aja neh, udah lama nunggunya. Gua langsung keluar cari batere abc . Setelah menghitung berapa jumlah batere di radio tersebut langsung cabut ke warung. Mau keluar pas harinya hujan. Ah cuek aja dech udah tanggung neh. Nggak tahunya harga betere sekarang naik sebuah harganya 3.500. Sedangkan batere yang harus saya beli 10 buah. Wah kaerena udah tanggung yah beli aja dech. Soalnya pernah denger dari kawan kalau mau ikut seminarnya mas Jamil kita harus investasi minimal satu juta rupiah. Apalah artinya 35.000 lagi pula baterenya kan bias dipakai berkali-kali.

Pas sampai rumah yah langsung masang batere. Ngedengeren deh ngobrolan mas Jamil. Tema yang diangkat kemaren adalah My to be. Intisari dari acara kemaren adalah my to be itu merupakan blue print hidup. Jadi untuk mencapai cita-cita atau bintang terang kita kita harus punya blue print hidup. Jadi my to be itu adalah bagaimana caranya untuk mewujudkan bintang terang kita. Jadi di my to be itu kita rinci tahapan yang harus dijalani untuk mencapai cita-cita kita.

My to be nya mas Jamil adalah KIAT JAMIL
Kesuksesan dimulai dengan menuliskan bitang terang kita
Identifikasikan kekuatan dan kelemahan kita
Allah dan Rasul jadi hakim dalam kehidupan
Tingkakkan kemampuan dan ketrampilan

Jaringan dipelihara dan diperluas
Ambillah resiko yang menantang
Miliki komitmen hidup
Ikrarkan selalu bintang
Lakukan secara bertahap

Dari 9 point itu dirinci bagaimana cara untuk mencapainya. Katanya rinciannya my to be mas jamil sebanyak 12 lembar. Setelah itu kita berikan my to be kita tersebutkepada orang terdekat kita untuk memberikan masukannya. Mulai dari istri kita, orang tua kita, mertua kita dan kawan-kawan terdekat kita.

Wah kayanya saya harus bikin my to be saya neh.

Ubur-ubur



Hari sabtu kemaren tanggal 5 Juli kemarin saya ke Sungai bakau dan Kuala Tambangan. Perjalanan ini kami tempuh melalui Pulau Sari terus ke desa Sugai Bakau Kecamatan Kurau. Namun saat itu kondisi pasang lagi dalam tapi untungnya masih dapat melihat tanaman bakau. Setelah melihat-lihat tanaman dan hama ulat kantung, meskipun dalam kondisi kotor kami melanjutkan perjalanan ke desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung. Pas melewati pesisir pantai Takisung, ada pemandangan yang lain di sekitar pantai. Masyarakat pesisir sedang rame-ramenya mencari ubur-ubur. Pada pinggir pantai itu dibuat bak-bak penampungan ubur-ubur dengan ukuran sekitar 20-25 m persegi. Penampungan tersebut dibuat dengan menggunakan terpal yang di topang dipinggirnya dengan kayu. Tinggi bak sekitar satu meter.

Setelah sampai di Desa Kuala Tambangan ketika memasuki jembatan besi di desa tersebut pemandangan sama seperti terlihat di pantai Takisung. Malah kondisinya lebih ramai dibanding di takisung. Disana terdapat sekurang-kuranganya 20 puluhan bak penampungan. Jadi masyarakat lagi mengumpulkan ubur-ubur. Kondisi nya seperti pasar ikan subuh hari, Jadi ada yang sedang mengangkut bak-bak yang bersisi ubur-ubur, ibu-ibu terlibat di sekitar bak penampungan sedang menyiangi ubur-ubur.

Pas sampai di rumah sekretaris desa Kuala Tambangan pak Iskandar, bercerita. Dalam sebulan terakhir ini di pantai lagi rame orang mencari ubur-ubur. Cerita beliau ubur-ubur tersebut nantinya dibawa ke cina untuk diolah menjadi bahan kosmetik dan obat. Pada awalnya harganya dalam satu bak kerangjang yang berukuran 50x 100 x 50 cm dihargai 15.000. Jadi dalam satu hari nelayan dapat mengumpulkan 50 bak. Jadi dalam sehari nelayan dapat mengumupulkan duit sekitar 700 ribu bahkan kalau dia bisa dua kali sehari bisa mendapat satu juta lebih. Tapi karena saat ini barangnya nya banyak maka harganya turun menjadi satu bak keranjang sekitar 11.000.

Pas ketemu pembekal (kepala desa) Kuala Tambangan juga bercerita pencarian ubur-ubur ini terjadi di hampir seluruh pesisir Kalimantan Selatan pak. Mulai dari pesisisr tabunio, psisisr takisung, pesisisr kuala tambangan, sampai pagatan. Trus cerita beliau yah Alhamdulillah masyarakat dapat tambahan penghasilan yang lumayan dalam minggu-minggu ini.

Mungkin ini yang menyebabkan di pasar-pasar di kota kekurangan stok ikan laut. Kemarin tukang sayur cerita bahwa ikan di pasar sedikit mba. Sehingga harga ikan yang tadinya sekitar 3.000 menjadi 9.000 rupiah. Saya pikir akibat susahnya bahan bakar tapi ternyata karena nelayan lebih enak mencari ubur-ubur daripada mencari ikan. Kata masyarakat pesisir lebih cepat dapat ubur-ubur pak disbanding cari ikan dan hasilnya lebih banyak.

Tapi yang menarik dari cerita tersebut, kata sekdes desa. Sebenarnya nelayan itu kalau mau setiap harinya enak untuk cari duit. Tinggal ke laut menjaring dapat duit. Tapi berdasarkan pengalaman pak sek des kehidupan nelayan di sini kayanya gitu-gitu aja. Dulu beliau juga nelayan seperti kebanyakan orang tapi setelah pergi haji beliau tidak lagi melaut, tapi justru pada saat ini dia dapat membangun rumah dan lain sebagianya. Kayanya pendapatan yang besar belum tentu cukup. Katanya kalau kita dapat duitnya mudah maka habisnya juga cepat. Tapi kalau kita dapatnya susah perlu investasi dan pengorbanan yang besar pemikiran, dan proses belajar maka keberkahan akan di dapatnya. Sehingga hikmah yang bisa diambil duit yang didapat dengan mudah belum tentu menjamin kehidupan kita. Tapi sebaliknya jika dalam mendapatkan uang tersebut perlu pengorbanan dan investasi yang besar maka hasilnya juga akan kelihatan dan keberkahan akan di dapat. Buktinya kehidupan sek des lebih baik dibanding sewaktu menjadi nelayan. .