Kamis, 28 Februari 2008

memberi dan memberi

kata-kata itu gua dapetin di novel laskar-laskar pelangi ( pinjem punya ira). Ceritanya di sekolah yang sangat terbatas fasilitasnya, murid-muridnya nggak ngeluh malah berprestasi dech. Trus gua berpikir ke diri sendiri, kayanya belum banyak yang bisa gua berikan ke keluarga, saudara, ke tetangga, saudara, orangtua, ke kantor, dan apalagi ke negara dan agama gua. Kayanya selama ini gua banyak minta. Minta keluarga untuk ngertiin gua kalau pulang kerja ceritanya capek habis kerja padahal gua dikantor kerjanya cuma ngobrol, ketawa, ama ngenet, sedang tugas-tugas dari kantor terkenal paling lambat ngumpulin tugas. tanpa menghiraukan capeknya istri gua di rumah selama berjan-jam yang ngeberesin rumah ama masak. minta kantor untuk fasilitas komputer untuk ngetik yang selama ini dikeluhkan hampir semua fungsional, padahal kayanya bisa aja dikerjaan kalau nggak mendadak. Kayanya dipikir-dipikir cukup aja deh komputer di kantor, kalau diruangan sendiri penuh tebel muka aja ngerjaain di tempat lain. Kayanya kalau jam 12.00 ke atas di PD sepi dech. Apalagi ada laptop yang bisa dipake siapa aja. Trus ama agama gua minta supaya diberi apa yang gua pinta tanpa pernah memberi seperti yang perintah agama. Kayanya bisa dihitung dech berapa kali gua sedekah, berapa kali gua ngasih ke Allah sholat yang khusu'. Kayanya bagus juga dech prinsip kodir kawan gua. Katanya dia punya prinsip kalau dapat duit apapun dia ngusahain dipotong buat sedekah/memberi orang lain terutama yang susah. Trus kalau ada orang minta-minta baek itu untuk sumbangan masjid atau apapun, terlepas dari sumbangan itu benar apa tidak yach kasih aja kalau ada duit. Kayanya kalau kita banyak ngasih pasti Allah akan memberi kita lebih dech. Ada yang bilang kalau kita banyak memberi nanti banyak dikasih kita. Tapi kita harus bertekad dech banyak memberi jangan hanya bisa minta saja. Jangan sampai nggak ngasih. Kayanya bagus juga prinsip kodir. Ke tetangga juga jarang memberi bantuan baek berupa tenaga, makanan atau lainnya. Kayanya gua pengennya dikasih terus. Trus kalau keluarga sakit di rumah sakit, kayanya pengennya dikunjungi ama kawan. Padahal kalau kawan gua sakit belum tentu gua mau besuk. Kata andrie wongso kalau kita memberi supaya jangan sakit hati kita jangan sampai kita minta supaya dia membalas jasa kita. Kita harus ikhlas memberi seuatu kepada orang. Kalau kita ikhlas hati kita tenang, niatkan aja hanya tuhan yang bisa membalas kebaikan kita tersebut.


Kata aa gym, gua harus berubah dech, mulai dari yang kecil-kecil dulu dech, mulai saat ini, dan mulai dari diri sendiri. Usahakan jangan meminta ke manusia, tapi banyak memberi. Mintalah sebanyak-banyak ama Allah. Dan berikan lah yang terbaek apapun bentuknya dengan ikhlas.

Selasa, 26 Februari 2008

PASSiON

Membahas tulisan Roniyuzirman.blogspot.com tentang passion, trus dibalikin ke diri saya dan intropeksi diri:

Apa yang ingin saya lakukan sepanjang hidup ini?, apa kah hidup saya sudah memberikan arti bagi tetangga saya pribadi, anak, istri, famili, tetangga, dan masyarakat. Selama ini yang saya pikirkan adalah diri saya sendiri. Waduh kayanya gua belum memberi arti yang berarti dech buat lingkungan gua. Jangankan lingkungan gua buat gua sendiri kadang-kadang mau seenaknya saja. Contohnya dibidang kesehatan pribadi aja, makan nggak pantangan. Kalau nggak merasa sakit belum ketahuan. Tapi kayanya gua harus berubah dech. Terutama mindsite kita kayanya harus berubah dech, kalau nggak gini-gini aja.
Kayanya kalau keinginan saya sich banyak:
- pengen jadi suami yang baek
- pengen jadi teladan buat anak (waduh ini masih berat neh)
- berhubungan baek dengan tetangga
- membantu tetangga sebisa kita membantunya
- Pengen berhasil dalam pekerjaan kita (minimal ada tulisan dalam jurnal ilmiah, kalau bikin laporan, rptp, proposal masih suka terlambat, trus hasil penelitiannya masih jarang yang dipublikasikan, tapi cita-cita gua minimal masuk dalam buletin populer
- pengen profesional dibidang kita (harus mulai )


Dampak apa yang ingin saya hasilkan terhadap diri sendiri dan lingkungan saya?
- Menjadi orang proaktif.
- memberikan arti bagi lingkungan di rumah, kantor,
waduh gua di kantor belum banyak neh kontribusinya. Tulisan yang berupa KTI belum banyak


Jangan "bermain aman" seperti kebanyakan orang, tulis Janet Bray dan Chris Attwood. Perhatikan orang-orang di sekeliling anda yang hidup dengan penuh passion, penuh antusiasme, enerjik, dan bersemangat dalam menjalani hidupnya bersama dengan orang-orang yang mendukungnya untuk hidup dan menjalani impiannya. Mereka adalah orang-orang yang "live, eat, breathe with their passion"


Terbayang oleh saya orang-orang yang menjalani hidupnya dengan passion yang tinggi. Aa Gym, Ary Ginanjar, John Wood, Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, Oprah Winfrey, Andrie Wongso...

Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya dengan "memberi arti" bagi hidup orang banyak.

Passion bukanlah tujuan atau goals. Passion adalah bagaimana kita menjalani hidup. Goals adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup.

Passion adalah proses. Goals adalah hasil.

Sebagai ilustrasi, ini adalah hasil Passion Test dari Jack Canfield, penulis buku terlaris Chicken Soup for The Soul:

1. Helping people live their vision.
2. Being part of dynamic team.
3. Being of service to massive numbers of people
4. Having an international impact
5. Creating a core group of ongoing trainers who feel identified with my organization.

Terlihat, list itu semuanya mempunyai "tema besar", mengarah kepada "change the world".

Ya, passion cenderung mengenai hal-hal besar yang ingin anda lakukan dalam hidup anda. Mengenai legacy atau warisan yang ingin anda tinggalkan untuk dunia.

Buatlah "pertanyaan besar" kepada diri anda, saran penulis yang juga mitra kerja dari Jack Canfield ini.

Jangan takut membuat pertanyaan besar itu.

"When we focus on the biq questions, the really big questions, we are challenging our brains to think outside of the box, and this causes the structure of our neurons to change, particularly in our frontal lobes, that part of the brain that controls logic, reason, language, consciousnes, and compassion", kata Dr. Andrew Newberg dan Mark Waldman, neuroscientist dari University of Pennsylvania.

Nah, sekarang pertanyaannya adalah: apa passion saya?

Tunggu dulu.

Saya belum sampai ke bagian itu.

Buku ini begitu menarik, sehingga saya tidak sabar untuk sharing kepada anda.

Saya rasa ini adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun 2008 ini.

Saya menemukan buku ini tanpa sengaja. Saya tidak pernah tahu buku ini sebelumnya. Saya pun tidak tahu siapa penulisnya. Saya juga tidak pernah membaca resensi buku ini di mana pun.

Buku ini saya beli tanpa dapat melihat isinya dulu, karena memang di-seal plastik. Jadi, saya beli buku ini dengan penuh spekulasi.


Saya berharap menemukan jawaban yang saya cari selama ini setelah membaca buku ini. Paling tidak saya menemukan fokus.

Salam FUUUNtastic!

Wassalam,

Roni, trying to live with passion.

Jumat, 22 Februari 2008

Minggu yang berat

Alhamdulillah eja udah agak baekan kakinya setelah hari selasa lalu kakinya keseleo atau kram yang pada malam harinya sampai esok paginya nggak bisa jalan. Setelah diurut ama nini urut langganan eja. Urut yang pertama masih belum menunjukkan hasil yang maksimal soalnya kata mamanya waktu diurut eja belum bisa tengkurup jadi agak susah nini membaiki kaki eja. Kata nini nih keseleonya udah lama katanya udah sampai ke atas bahu atau belikatnya. Emang waktu udah mulai keseleo eja nggak langsung diurut saya pikir juga ah tar dikasih minyak tawon juga sembuh. Trus pas udah merasa sakit dia langsung maen ke luar ama david maen sepeda. Pas hasbis magrib dia pulang ke rumah ngeluh sakit di pahanya trus nggak bisa berdiri lagi. Mamanya sampae nangis pikirannnya macam-macam takutnya kenapakenapa. Alhamdulliah sekarang dia udah bisa jalan walupun masih agak sakit.

Trus kemaren saya hampir dua hari nggak ngantor-ngantor soalnya laporannya belum selesai. Waduh kenapa yach gua suka nunda-nunda kerjaan.

Senin, 18 Februari 2008

Intropeksi diri

Waduh belakangan ini gua dapat protes dari anak saya, kata anak saya, " Ada apa sich mah bapak minta eja suruh maju-maju terus di kelas?. Waduh ini merupakan bentuk protes anak saya kepada saya. emang sich minggu-minggu kemaren, setiap pulang sekolah saya tanya anak saya, maksudnya untuk ngedorong semangatnya untuk maju ke kelas dan kalau nggak disuruh yah tunjuk tangan lah supaya dipanggil ibu ke depan, minimal mengerjakan sesuatu, untuk meningkatkan percaya dirinya. Eh ternyata anak saya keberatan juga. Waduh akhirnya yah agak saya kurangi pertanyaan, "za tadi maju nggak di kelas". Trus diganti sekarang pertanyaan " za gimana di sekolah tadi?, biar dia sendiri yang cerita mau maju atau nggak yah gpp, yang penting dia senang sekolah.

Setelah saya intropeksi ke diri saya sendiri, masak kita menuntut anak kita untuk aktif atau berprestasi di kelasnya sedangkan saya sendiri di kantor nggak banyak yang bisa saya perbuat. Untung anak saya nggak balik nanya ke saya, " Pak tadi di kantor gimana, ngapain aja dari jam 8.00-16.00. Selama 8 jam di kantor ngapain aja. Harusnya saya ceritain juga ke anak saya. Waduh kalau anak saya nanya kaya gitu berat juga jawabnya. Soalnya malu juga ama istri pas sampai rumah kadang-kadang suka marah, trus nggak mau bantuan kerjaan di rumah, alasannya waduh saya capek neh di kantor. Padahal di kantor kerjaannya cuma maen internet, ngobrol dll.

Makanya saya jadi malu sendiri kalau dibalikin ke saya, kayanya saya harus jadi contoh minimal buat keluarga saya dulu baru saya nuntut anak saya untuk berbuat banyak. Kayanya kita juga nggak bisa ngelarang dia jangan nonton tive, padahal saya juga suka nonton tive, trus kita pengen anak kita jadi anak baek, tapi apa kita juga udah jadi orang baek. Waduh kayanya berat juga yach.

Kaya nya sebelum kita nyuruh anak kita melakukan sesuatu yang kita inginkan, balikin dulu dech ke diri kita apa kita udah melakukannya belum.

Jumat, 15 Februari 2008

BARANG PRIBADI

Menghargai barang pribadi milik orang kayanya harus dech. Soalnya apa, kita mungkin nggak tahu apa itu barang yang sangat disayangi atau tidak. Apalagi kalau barang pribadi yang kita pinjem itu merupakan barang yang sangat disayanginya. Waduh apa kalau kita pinjem barang itu bisa menjaganya kayak yang pemiliknya ???. Kita juga nggak tahu bagaimana siempu barang cara mendapatkan barang itu, apa dengan cara nabung yang cukup lama atau mengorbankan kebutuhan yang lainnya. Atau barang tersebut merupakan hadiah dari orang yang sangat disayanginya.

Malah ada bapak dari kawan saya, dirumahnya punya alat keperluan tukang ada dua untuk setiap jenisnya. Jadi misalkan gergaji, dia sampai rela mengeluarkan duitnya untuk beli dua, Satu untuk keperluan pribadinya dan satu lagi dibeli khusus untuk dipinjamkan ke tetangga. Soalnya apa, kata bapak kawan saya itu, kadang-kadang yang pinjem barang itu tahunya make aja, nggak ngerti cara merawat atau pemakaiannya. Nah pas kalau mau dipake ama yang punya nggak sesuai lagi. apa gergaji tersebut jadi tumpul atau apa. Ini emang jadi pelajaran buat saya. Kalau emang barang tersebut setiap hari kita pake sebaiknya beli aja dech.

Yang paling parah kalau kita pinjem barang elektronik, misalnya kamera atau barang elektronik lainnya. Pernah kawan di kantor pinjem kamera pas mau dipake jatuh yach akhirnya mau gak mau dia harus ganti. Kayanya kalau barang elektronik kita harus ekstra hati-hati dech kalau mau pinjem. Dan kita harus menghargai barang pribadi orang tersebut. Contoh lagi kamera kakak ipar saya dipinjem kawannya di kantor. Kamera itu seharga 2,5 juta. Wah cukup mahal juga kamera itu yah. Saya aja nggak berani pinjem kameranya . Trus pas dipinjem mungkin karena kelamaan makenya, trus baterenya habis. Kemungkinan cara membuka kamera nya nggak bisa jadi dia maksa ngebukanya eh rusak dech tutup kameranya. Ini jadi pelajaran bagi saya. Mau minta ganti nggak enak ama kawan. Trus kawan itu mau ganti nggak punya duitnya. Jadi akhirnya hubungan nya jadi nggak enak. Kayanya kita harus tahu dech kalau barang pribadi itu kayanya harus kita jaga seperti barang pribadi kita. Mungkin kalau barang pribadi yang kita pinjem dan kita memberlakukannya seperti barang pribadi kita, kayaknya kalau kita punya barang nggak akan keberatan dech minjeminya. Soalnya kita percaya ama dia, pasti dia akan menjaga kaya barang pribadinya juga. Tapi emang ini kayanya hal sepele/kecil yang jarang kita perhatikan juga, yah termasuk saya pribadi. Dulu juga saya sering pinjem barang orang santai aja makenya, atau kadang-kadang lambat mulanginnya. Waduh ini merupakan hal kecil tapi efeknya sangat besar. Bapak saya termasuk yang keras dalam hal pinjem barang orang ini. Pernah suatu waktu saya disuruh pinjem barang ke tetengga trus pas udah selesai makenya kata bapak saya wan cepetin pulangin wan. Siapa tahu yang punya pengen make. Dan jangan lupa bilang TERIMAKASIH.

Ada juga yang lain, kawan saya punya kamera dia baru beli lah, yach anggap saja baru satu atau dua kali dipakei. Trus kamera itu dipinjem kakak kelasnya. Pas di lapangan kayanya kamera itu lecet atau sedikit rusak tapi emang tetap berfungsi baik. Tapi hebatnya teman saya itu dia cuek aja minta ganti yang baru. Waduh ini juga salah satu pelajaran bagi kita. Soalnya kalau kita pinjem barang punya orang kalau ada rusak sedikit nanti efeknya panjang. Jadi nggak enak hubungan perkawanannya. Waduh gua jadi berpikir juga sekarang harus hati-hati sekali kita pinjem barang milik pribadi. Kaya kalau emang barang itu sering kita perlukan sebaiknya kita beli aja dech.

Kesimpulan dari tulisan :
1. Perlakukan barang pribadi orang seperti barang pribadi sendiri
2. Harus tanya cara pengoperasiannya sedetial mungkin
3. Cepat kembalikan barang tersebut apabila telah selesai (dalam kondisi bersih dan baik)
3. Sebelum pinjem barang kita harus juga siap mengganti/memperbaiki barang tersebut
4. Jangan lupa bilang TERIMAKASIH.
5. Kalau emang barang itu sering kita pake kayaknya sebaiknya kita beli aja dech,

salam kompas selalu.

Kamis, 14 Februari 2008

PENTINGNYA TUJUAN DALAM MELAKUKAN SESUATU HAL

Pernah saya baca diblog, saya lupa blog siapa. Dia mengutip dari kultum nya aa gym, bahwa dalam segala sesuatu apapun yang akan kita lakukan harus ada tujuannya. Misalkan kita akan sholat neh, buat apa kita sholat? Itu harus ditanyakan ke diri kita. Apa hanya untuk menggugurkan kewajiban kita sebagai seorang muslim sehingga kita nggak akan dianggap nonmuslim, atau memang kita untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Berkaca pada diri sendiri, kadang-kadang saya dalam melaksanakan sholat sekedar untuk menjalankan kewajiban kita aja. Apalagi kalau lagi sholat sendirian maunya cepat selesai aja sholatnya. Pernah ada cerita dari keponakan saya, katanya kepada bapaknya, ”Pak kok om wawan sholatnya cepat amat, bacaannya apaan tuch yah?. Waduh ngedenger cerita dari kakak ipar saya jadi malu juga.
setelah saya ingat-ingat emang benar kalau saya sholat wajib di rumah tuch baek waktu masih buhangan atau sekarang kayanya emang benar waktu mau sholat kok buru-bura amat. Malah kadang-kadang suka lupa. Dan kalau ditanya ama orang kok sholatnya cepet banget, jawab gua enteng udah biasa neh jadi cepet.

Waduh ngeri juga gua setelah dihitung-hitung selama gua hidup kok kayanya sholat gua ini baru sekedar menggugurkan kewajiban. Gimana yach caranya supaya sholat ini jadi kebutuhan?

Kata orang untuk tahap awal menjadikan sholat itu sebagai kebutuhan kita adalah salah satu caranya sebelum sholat kita harus bertanya kepada diri kita tujuan kita sholat, untuk apa kita sholat. Trus usahakan sholat secara jamaah. Ini akan membantu supaya kita tetap konsisten dan tidak terburu-buru, soalnya kita ikut imam. Waduh bisa gak yah supaya sholatnya jamaah. Kayanya yang paling berat sholat subuh ama asar tcuh. Yach kayanya harus dicoba dech. Kata orang siapa yang nggak ingin berubah dia akan "punah".

trus yang berat lagi tujuan kita ke kantor setiap hari ini untuk apa ych. apalagi sekarang udah ada uang absensi, kadang-kadang saya ke kantor hanya untuk ngisi absen. Waduh padahal waktu kita banyak di kantor neh. Waduh padahal fungsional gua udah sekarat, harus nyiapin pelurunya, gimana yach caranya. Kalau alasan dikantor komputernya terbatas , kayanya nggak bisa dibikin alasan tuh. Banyak aja numpang-numpang diseksi lain asal tebal muka diledekin orang... Tapi kayanya berat juga memanfaatkan waktu di kantor. Kayanya suasananya masih belum bisa dukung, tapi lagi-lagi ini nggak bisa jadi alasan kita untuk kerja (nggak harus nulis kan bisa baca-baca apa kek. Waduh setelah dipikir-pikir kok gua ngabisin waktu banyak secara percuma sayang juga yah. Kata istilah nya ipau tar ditanya malaikat gimana loh..

Berpulang dari itu semua kayanya mulai harus dirubah dech pikiran kita, ke kantor ini mau ngapai ....? Pernah ada kawan nyeceluk tuch suruh aja si wawan kan nggak ada kerjaan . Waduh ini merupakan kritikan yang membangun bagi gua. Tapi bagus juga ada absen yang kalau pagi jam 8.00 udah masuk di ruang kepala balai, jadi harus pagi-pagi ke kantor sekalian berebut komputer. Trus absen baru keluar jam 3.30 jadi sejak berlakunay uang makan itu kantor jadi rame terutama pada saat pagi dan sore.

Mudah-mudahan kita mulai saat ini dalam melakukan segala hal atau akan berbuat apapun harus sudah ada tujuan yang jelas. Misal kita ikut rapat/seminar harus punya tujuan lebih bagaimana kita lebih terlibat/ikut berpartisipasi secara nyata. Pernah kata kawan juga iyah nih mas wawan kok sukanya becanda pada saat kursus bahasa inggris kayanya kalau rapat-rapat resmi kayanya nggak pernah ngomong, Waduh kayanya gua harus berubah neh. Minimal dalam setiap rapat/seminar minimal "NGOMONG ACH", target utama ngenalin nama, trus yah ngasih saran sedikit. Tapi kayanya emang berat sich kita nggak bisa asal ngomong aja kita juga harus ada persiapan. Pernah nggak sengaja lihat marinus waktu mau hadir acara pembahasan kalau gak salah masalah PP No? tentang hutan rakyat. Dia nyuruh si dian tuk cari di internet rtuch cari bahan tersebut supaya nggak kosoang waktu acaranya. Jadi kayanya minimal kita ada gambaran awal mengenai masalah yang akan di bahas. apalagi sekarang di kantor ada internet gratis, dan info apapun ada tinggal kita aja ada kemauan gak tuk cari informasi tersebut. Waduh marinus mengilhami saya juga kalau mau berkontribusi pada acara seminar minimal ada bahan yang sudah kita baca. Tapi kalau tujuan kita hanya untuk sekedar hadir aja sich yach nggak usah persiapan hadir aja. Tapi kontribusi kita nggak ada.

EWaduh udah yach udah jam 15.48 nech mau pulang katanya absensi udah keluar neh
salam progress slalu.

EKSPOSE, PEMBINAAN dan HUT

Waduh kemaren mulai dari pagi sampai magrib tumben ada aacara yang dull. Pagi acara ekspose hasil penelitian tentang penyakit layu bakteri pada tanaman pisang (kepok), trus pas di kantor ada pembinaan dari tim penilai fungsional teknisi dari Bogor trus disambung acara ulang tahunnya anaknya marinus (petra) yang ketiga.

acara pertama yang dilaksanakan di BAPPEDA KAB. Banjar ini ttg hasil kajian dari Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Unlam mengenai penyakit layu bakteri pada
kepok. Ternyata pisang kepok yang dulunya menjadi andalan kabupaten banjra dan merupakan potensi besar bagi masyarakat sekarang produksinya menurun tajam karena ada serangan layu bakteri. Berdasarkan informasi dari Balai proteksi bahwa serangan layu ini awalnya sejak tahun 2003 penyakit layu fusarium sudah terjadi, tapi masyarakat masih berat untuk mengatasinya . Dan sekarang berkembang menjadi penyakit layu bakteri. Penyakit ini lebih sulit untuk mengatasinya. Berdasarkan hasil kajian dari unlam penyakit dibawa (vektor) oleh lalat. Hasil rekomendasi perlu adanya perlindungan mulai sejak dini yaitu pada tanaman sejak bayi, pada tapak/lubang tanam dan perawatan. Ini yah berat bagi masyarakat yanitu perawatan.

Dari awal sebelum berangkat sama pak acep, kita udah bertanya-tanya ada manfaatnya gak nih acaranya seminar ini, tapi karena menjalankan tugas dari kepala balai untuk menghadiri acara tersebut ah kita hadir aja. Meskipun dari kantor nggak ada dukungan apa-apa. Mau pinjam mobil aja susah banget. Mau dikasih pinem mobil 475 nggak ada solarnya, padahal mau tugas resmi ada disposisi surat untuk menghadiri. Ini merupakan catatan bagi kantor bagaimana dukungan bagi para fungsional. Padahal sebagai lembaga riset menghadiri acara seminar ini penting loch. Selain untuk menambah wawasan bagi para fungsional dan emang tugasnya juga untuk mengenalkan kepada kawan-kawan di pemda ini loch keberadaan kita. Sekaligus kita juga berusaha berkontribusi dalam kegiatan seminar. Kita emang dituntut untuk tidak hanya hadir tapi kalau bisa berkontrobusi pada acara tersebut. Tapi kantor menganggap enteng aja acara tersebut.

Pernah suatu waktu lalu, doni disuruh menghadiri diskusi public tentang rawa gambut. Karena ada disposisi untuk menghadiri acara tersebut kok nggak ada tanggapan/dukungan langsung dari kantor. Kita nggak mengharap banyak kok dari kantor minimal bisa sampae ke tempat aja sukur. eh ini transport ke sana aja susah banget disuruh pake duit sendiri, aduh kasihan banget neh fungsional.

Trus acara kedua pembinaan dari bogor bagi para teknisi litkayasa yang disampaikan oleh Bapak Wesman (ketua tim penilai teknisi) dan bapak sofwan (anggota tim penilai). Waduh acaranya berat juga udah ngantuk berat nech. Tapi disuruh mewakili kelti yach hadir aja sich. Tapi sayangnya pada paparan sore tadi kok terlalu banyak memeparkan hasil penelitian dari bapak wesman yach, bukannya ditekankan pada pembinaan teknisi atau mungkin karena saya aja yang ngantuk.

Walaupun acara kedua belum habis tapi kepala Balai awalnya sudah ngasih tahu acara sampai jam 4 yach saya minta ijin keluar jam 4. Soalnya mau cepat-cepat ngajak eka untuk acara HUTnya Petra. Untung kado udah disapin dari kemaren jadi tinggal pulang ke rumah mandi trus berangkat.

Pas di rumah marinus udah banyak juga kawan-kawan yang datang. Rame juga yach banyak anak-anak, Hampir semua angkatan kami sudah punya momongan. ada yang udah dua (ulil ama yuli), dan ada yang tinggal nunggu hari lahir ananknya (doni). Padahal acara kayak gini bagus huga kalau diadakan minimal setiap tahun yach sekalian silaturrahmi nech dan mengenal lebih dekat lagi. apalagi anak-anak kit alagi lucu-lucunga neh. Selamat ulang tahun yach petra.

Waduh udah dulu yach hari ini, soalnya masih banyak kerjaan harus bikin laporan, rptp, ama tulisan prosiding .
Salam kompak selalu.....

Rabu, 13 Februari 2008

Hai perwira rimba raya ........

Minggu-minggu ini di kantor lagi rame persiapan menyambut hari bakti rimbawan yang ke ? aduh lupa neh yang ke berapa tar tanya ah ama pak iton (diakan sekretaris panitia Hari Bakti). Acaranya macam-macam ada voly, pingpong, bulu tangkis, paduan suara, domino, catur, karoke dll. Jadi di kantor udah pada mulai latihan kalau voly setiap senin ama kamis.
Waduh sayang, saya nggak bisa olahraga, jadi yah diikutkan paduan suara. Padahal boro-boro bisa nyanyi (he .. he siapa yah yang masukin gua untuk ikut paduan suara).
Jadi yang paling semangat sih kayanya Pak Acep. Hampir tiap hari dia nyanyi Hai Perwira.......
Tapi bagus juga sich judul lagu yang harus dinyanyiin. Soalnya udah lama juga sebagai rimbawan nggak nyanyi rimbawan. Malah pernah pas acara di guntung payung tahun lalu (hari bakti 2007) peserta yang hadir banyak yang lupa ama lagunya korps rimbawan ini. He .. hehe...

Mudah-mudahan dengan semangat korps rimbawan kita jadi kompak selalu. Dan tali persaudaraan kita makin erat yah .. Amiiin.

Salam Kompak juga yah.

Selasa, 12 Februari 2008

Jemput Anak sekolah

Waduh sekarang ada tugas baru neh, setiap jam 10.30 jemput eja sekolah dari TK Citra Tunas Bangsa Banjarbaru. Memang repot sih, tapi Alhamdulillah soalnya apa, ini merupakan kemajuan besar bagi eja. Sebelumnya eja minta ditungguin mamanya di sekolah. Kalau nggak salah sampai hampir satu bulan penuh mamanya harus nongkrong disamping kelas. Malah kata istri pernah beberapa waktu tangan mamanya harus dipegang eja(padahal mamanya di luar kelas). Jadi kasihan juga denger cerita istri katanya sampai kepanasan trus jadi bahan tertawaan ibu-ibu yang melihat kelakuan ej tersebut.

Tapi berkat kesabaran dan memberikan pengertian yang besar dan diberi motivasi akhirnya sekarang eja menikmati sekolah. Emang perubahannya bertahap sich, pernah pada saat minta diantar, pas didepan kelas tiba-tiba eja muntah mengenai seragam kerja. Waduh mau marah gimana anak sendiri nggak tega. Yah paling-paling sabar aja dech.

Emang kalau dilihat dari waktu lampau udah lumayan pesat perkembangan dari waktu ke waktu, sekarang udah bisa sarapan pagi, saat mau masuk sekolah udah nggak muntah, pas malam hari mau dibangunkan untuk kencing, terus mau sholat empat waktu walaupun hanya gerakan saja, terus mau belajar, mau tidur siang, sudah jarang minta dibelikan robot, terus mau diberi pengertian asal secara pelan dan sabar. Dan ibu-ibu di sekolah eja menuji eja . Katanya " Wah eja sekarang pintar lah nggak ditungguin lagi".

Udah dulu yach postingnya salam progress.

Senin, 11 Februari 2008

Manfaat Lidah buaya

Kira-kira empat hari yang lalu dibagian hidung sebelah kanan atas saya terluka terkena kuku sendiri waktu menggaruk di saat tidur. Pas waktu bangun anak saya bilang , Yah hidung ayah berdarah. Langsung saya lihat ke cermin, oh yah cuma baret/lecet sedikit. ah kayanya ngggak apa2 tuch. Trus pas dua hari berikutnya kok lukanya lambat kering mungkin karena sering kena air. Trus istri ngasih tahu coba pang kasih lidah buaya siapa tahu cepat kering. Lantas langsung saya kasih lidah buaya hidung saya tersebut. pas kira-kira 24 jam kemudian benar aja lukanya agak kering dan kayanya membaik tuch, Alhamdulillah.

Pengalaman mengobati luka ini juga pernah dialami istri saya, sewaktu ada luka kok lama banget keringnya pas dikasih lidah buaya alhamdulilah ceat kering luka tersebut apalagi kalau dihindari dari air. Jadi kalau anak saya luka atau jatuh langsung di kasih lidah buaya. Selain tidak perih seperti obat lain lidah buaya cepat mengeringkan luka.

Sebagai informasi tambahan tentang lidah buaya adalah sebagai berikut:

Nama saintifik:
Aloe vera (L.) Burm. f. Famili: Liliaceae

KEGUNAAN DALAM PERUBATAN TRADISIONAL
1. Merawat kulit terbakar - sapukan isi daun yang berlendir kepada kawasan yang berkenaan.
2. Pencuci muka - sapukan getah dan isi daun yang berlendir.
3. Tonik untuk rambut - sapukan isi daun kepada rambut.

BAHAN INDUSTRI KIMIA YANG PENTING
1. Acemannan
2. Aloe-emodin
3. Cinnamic acid
4. Coumarin
5. Emodin
6. Folocin
7. p-coumaric acid
8. Rhein
Sumber : http://www.mardi.my/bdc/herba/bm/LidahBuaya4.html diakses tanggal 11 Pebruari 2008

Jumat, 08 Februari 2008

Masih sekitar banjir di Jakarta

Pada hari Rabu sore, jam 16.30. di acara let's go green (metro TV) dengan tema menyikapi keabnormalan iklim. Nara sumber dari Direktorat Tata Ruang PU dan Kepala BMG (waduh namanya lupa). Inti dari pembicaraan tersebut adalah salah satu parameter dari perubahan iklim (climate change) adalah naiknya temperatur (suhu), Naiknya permukaan air laut , perubahan curah hujan dan yang keempat adalah perubahan ekstrim dari ketiga faktor tersebut.

Berdasarkan parameter dari keempat tersebut ternyata dampak langsung akibat perubahan iklim/global warming /efek dari rumah kaca adalah masyarakat yang tinggal di pesisir. Jadi hal ini juga harus diantisipasi segera mungkin agar masyarakat tetap waspada akan perubahan iklim tersebut. Hal ini sudah dirasakan oleh masyarakat di sekitar pesisir daerah takisung (Desa sungai Rasau)dan sekitar batulicin dimana pada saat lalu gelombang pasang sudah tidak wajar sampai ke jalan-jalan ditambah lagi gelombang tinggi. Belum lagi ditambah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tidak pedulinya masyarakat terhadap lingkungannya.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk minimal berpartisipasi memperlambat pemanasan global ini. Sebab pemanasan global tidak bisa dihindari tapi bisa diperlambat. Salah langkah kecil kita untuk berperan memperlambat pemanasan global ini mungkin dibawah ini bisa jadi acuan kita:
1. Dalam membeli barang elektronik usahakan yang ramah lingkungan. Sekarang banyak kok barang elektronik yang berlabel ramah lingkungan
2. Pake lampu di rumah yang ramah lingkungan. Kalau belum bisa pakai philip (harganya emang agak mahal) yach bisa juga yang 5.000 ribu asal bukan lampu pijar
3. Mengurangi pemakaian kendaraan/sepeda motor yang dua tak. Kalau bisa pake yang 4 tak dech. Trus kalau mau pergi yang hanya berjarak sekitar 300 m jangan pake motor lah kalau bisa diusahakan jalan kaki. Selain untuk kesehatan juga untuk mengurangi polusi/mengurangi emisi karbon di udara. Coba bayangkan kalau penduduk indonesia yang jumlahnya sekitar 200 juta lebih ini dalam sehari mengurangi pake kendaraan motor berapa emisi yang bisa berkurang ?????
4. Membuang samah pada tempatnya.
5. Lebih mencintai produk lokal (mengurang biaya transportasi (emisi kurang)

Rabu, 06 Februari 2008

Isi blog jangan berisi foto anak aja dong

Waduh saya dapat protes dari kawan-kawan di PD nech. Katanya bikin blog jangan isinya foto anak aja dong, coba diisi dengan hasil-hasil penelitian yang sudah dikerjakan. Masak nggak ada sih hasilnya udah pake uang negara kok nggak ada publikasinya (kata istilah ipau ntar ditanya malaikat gimana tuch). Waduh ini merupakan kritikan yang pedas sekaligus tantangan buat saya untuk pengembangan diri.
Nanti saya coba dech minimal setiap ke lapangan ada posting yang akan saya publikasikan. Dan setiap akhir kegiatan nanti akan saya coba ada tulisan ilmiah minimal tulisan populernya

Makasih yah atas kritik buat saya.
salam progress.

Selasa, 05 Februari 2008

Kerugian Banjir Jakarta "Rp. 9,17 Miliar

Banjir/genangan air pada hari juma'at(1 Februari 2008) di Jakarta ditaksir meninbulkan kerugian potensial lebih dari 9,17 Milyar rupiah lebih. Waduh banyak juga duit tuh. Kerugian itu belum termaasuk yang dialami oleh PT. Angkasa Pura, PT. Kereta Api, PLN, BUS Transjakarta, biaya yang harus dikeluarkan tetangga saya untuk minum dan makan tamu sekitar 50 orang lebih. Belum lagi kerugian waktu dan kecapaian untuk membersihkan rumah dan mengeringkan air. Di rumah orang tua saya yang ada hanya ibu dan bapak. Itu juga emak saya udah tua berapa tenaga yang harus dikelurakan oleh emak saya untuk membersihkan rumah yang tergenang saat banjir. Waduh ternyata besar juga pengaruh dan akibat dari air banjir ini yahhh.

Pemerintah harus bertindak tegas untuk mencari solusi baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk mengatasi bencana banjir ini. Ada saran dari LIPI yang dilontarkan oleh Kepala Pusat Penelitian Limnologi LIPI, Gadis Sri Haryani. Katanya untuk mengatasi banjir di Jakarta yang tahun-tahun belakangan ini adalah dengan menyediakan tempat "parkir air. Selama ini tempat parkir air yang ada banyak di alih fungsi untuk pembangunan mall, perumahan, industri dan peruntukkan lainnya. Selain tempat parkir air yang kurang tersedia, sistem drainasenya juga nggak berjalan lagi.
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan merehabilitasi situ, sungai, dan membangun kolam hingga bendungan di daerah hulu. Selain itu alih fungsi lahan harus dihentikan. Pada kawasan pemukiman juga disarankan dibuat sumur-sumur resapan dan penanaman pohon yang berakar tunggang.

Waduh di rumah saya belum ada tuh sumur resapan. Tapi pohon ada pang.

Senin, 04 Februari 2008

Jakarta Banjir Lagi neh

Jum'at sore, sekitar jam 15.30 tetangga gua kedatangan tamu dari margasari Rantau dengan mengendarai mobil L300 sebanyak dua buah ditambah 1 mobil kijang dan 1 mobil avanza. Jumlah penumpangnya sekitar (16 x 4= 64 orang dewasa) 64` orang dewasa ditambah dengan anak-anak sekitar 10 anak-anak. Selidik puya selidik ternyata tamu tersebut tamu dadakan yang rencananya mau jemput keluarga yang pulang haji melalui jalur`Jakarta. Katanya berdasarkan informasi berdasarkan schedule jadwal kedatangan dari Jakarta ke Banjarmasin pada jam 13.00. Masih menurut tamu tersebut katanya pesawat yang dari Jakarta pada hari Jumat tersebut tidak ada yang berangkat dikarenakan JAKARTA BANJIR LAGI.

Waduh langsung saya ingat keluarga saya terutama orangtua saya yang tinggal di Jakarta Utara berdekatan dengan Laut Ancol. Tidak ada hujanpun hampir tiap sore di jalan terkena air`pasang semtinggi mata kaki. Langsung saya nelpon ke rumah di ampera ternyata benar rumah ortu terendam air semata kaki, katanya di luar rumah air sudah menggenang setinggi dengkul orang dewasa.

Terus saya langsung mendengar berita dari TIVI dan radio, emang hujan mengguyur Jakarta seharian pada hari Jumat. Menurut informasi BMG pada hari itu curah hujannya 317 mm, paddahal angka tersebut untuk curah hujan dalam sebulan. Menurut informasi dari Metro TIVI dalam dua jam hujan daerah yang terendam sekitar 144 lokasi. Presiden SBY pun tak terlepas dari bencana banjir.

Belajar dari hal tersebut, menurut informasi dari PU kejadian itu bukan banjir tetapi genanngan karena pada sungai-sungai yang ada tidak berfungsi sebagaimana mestinya hal ini dikarenakan salah satunya:
1. curah yang tinggi
2. saluran yang macet karena sampah
3. sungai -sungai banyak sedimentasinya
4. daerah tangkapan yang berkurang
5. banyaknya perumahan
6. dll

Dari hal tersebut apa yang bisa kita lakukan untuk daerah kita masing-masing. Menurut aa gym ada tiga yang harus kita lakukakn yaitu mulai dari hal-hal yang kecil , mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini. Dari pelajaran banjir, yang bisa kita lakukan adalah buang sampah pada tempatnya, mulai dari lingkungan kita sendiri di rumah kita. Membersihkan selokan air di rumah, kayanya mulai sore ini saya harus membersihkan selokan di rumah. Dan memberikan daerah resapan di rumah kita dengan tidak menyemen sekitar rumah kita, tapi dengan rumput misalnya.

Udah yah gitu dulu tulisan hari ini , salam progress .

Jumat, 01 Februari 2008

Belajar SWOT

Jumat, di hari yang baik, kami berempat mencoba bertukar pikiran atau istilahnya brainstroming mengenai metode penelitian. Mulanya gua disuruh ngajarin AHP. Waduh bukannya gua nggak mau. Tapi terus terang gua udah lupa banget dech, dan gua nggak siap juga. eh untungnya doni mau ambil alih ngajarin kita tentang SWOT. Mudah-mudahan dari hal-halyang kecil ini dapat berlanjut terus. Walaupun sifatnya informal dan hanya makan waktu sekitar setengah jam banyak juga dapat ilmu. Mudah-mudahan dapat terus berlanjut dan suasana ilmiah terasa di kantor ini. Amiin.

Bahan hari ini yang gua tangkap kayanya gini dech:

SWOT (Strong, Weakness, Opprtunity, and Teachnes= kekuatan, kelemahan, kesempatan)
Awalnya swot banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Namun dalam perkembangangnya banyak dipakai oleh sektor lain seperti di bidang penelitian-penelitian sosial .