Selasa, 26 Februari 2008

PASSiON

Membahas tulisan Roniyuzirman.blogspot.com tentang passion, trus dibalikin ke diri saya dan intropeksi diri:

Apa yang ingin saya lakukan sepanjang hidup ini?, apa kah hidup saya sudah memberikan arti bagi tetangga saya pribadi, anak, istri, famili, tetangga, dan masyarakat. Selama ini yang saya pikirkan adalah diri saya sendiri. Waduh kayanya gua belum memberi arti yang berarti dech buat lingkungan gua. Jangankan lingkungan gua buat gua sendiri kadang-kadang mau seenaknya saja. Contohnya dibidang kesehatan pribadi aja, makan nggak pantangan. Kalau nggak merasa sakit belum ketahuan. Tapi kayanya gua harus berubah dech. Terutama mindsite kita kayanya harus berubah dech, kalau nggak gini-gini aja.
Kayanya kalau keinginan saya sich banyak:
- pengen jadi suami yang baek
- pengen jadi teladan buat anak (waduh ini masih berat neh)
- berhubungan baek dengan tetangga
- membantu tetangga sebisa kita membantunya
- Pengen berhasil dalam pekerjaan kita (minimal ada tulisan dalam jurnal ilmiah, kalau bikin laporan, rptp, proposal masih suka terlambat, trus hasil penelitiannya masih jarang yang dipublikasikan, tapi cita-cita gua minimal masuk dalam buletin populer
- pengen profesional dibidang kita (harus mulai )


Dampak apa yang ingin saya hasilkan terhadap diri sendiri dan lingkungan saya?
- Menjadi orang proaktif.
- memberikan arti bagi lingkungan di rumah, kantor,
waduh gua di kantor belum banyak neh kontribusinya. Tulisan yang berupa KTI belum banyak


Jangan "bermain aman" seperti kebanyakan orang, tulis Janet Bray dan Chris Attwood. Perhatikan orang-orang di sekeliling anda yang hidup dengan penuh passion, penuh antusiasme, enerjik, dan bersemangat dalam menjalani hidupnya bersama dengan orang-orang yang mendukungnya untuk hidup dan menjalani impiannya. Mereka adalah orang-orang yang "live, eat, breathe with their passion"


Terbayang oleh saya orang-orang yang menjalani hidupnya dengan passion yang tinggi. Aa Gym, Ary Ginanjar, John Wood, Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, Oprah Winfrey, Andrie Wongso...

Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya dengan "memberi arti" bagi hidup orang banyak.

Passion bukanlah tujuan atau goals. Passion adalah bagaimana kita menjalani hidup. Goals adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup.

Passion adalah proses. Goals adalah hasil.

Sebagai ilustrasi, ini adalah hasil Passion Test dari Jack Canfield, penulis buku terlaris Chicken Soup for The Soul:

1. Helping people live their vision.
2. Being part of dynamic team.
3. Being of service to massive numbers of people
4. Having an international impact
5. Creating a core group of ongoing trainers who feel identified with my organization.

Terlihat, list itu semuanya mempunyai "tema besar", mengarah kepada "change the world".

Ya, passion cenderung mengenai hal-hal besar yang ingin anda lakukan dalam hidup anda. Mengenai legacy atau warisan yang ingin anda tinggalkan untuk dunia.

Buatlah "pertanyaan besar" kepada diri anda, saran penulis yang juga mitra kerja dari Jack Canfield ini.

Jangan takut membuat pertanyaan besar itu.

"When we focus on the biq questions, the really big questions, we are challenging our brains to think outside of the box, and this causes the structure of our neurons to change, particularly in our frontal lobes, that part of the brain that controls logic, reason, language, consciousnes, and compassion", kata Dr. Andrew Newberg dan Mark Waldman, neuroscientist dari University of Pennsylvania.

Nah, sekarang pertanyaannya adalah: apa passion saya?

Tunggu dulu.

Saya belum sampai ke bagian itu.

Buku ini begitu menarik, sehingga saya tidak sabar untuk sharing kepada anda.

Saya rasa ini adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun 2008 ini.

Saya menemukan buku ini tanpa sengaja. Saya tidak pernah tahu buku ini sebelumnya. Saya pun tidak tahu siapa penulisnya. Saya juga tidak pernah membaca resensi buku ini di mana pun.

Buku ini saya beli tanpa dapat melihat isinya dulu, karena memang di-seal plastik. Jadi, saya beli buku ini dengan penuh spekulasi.


Saya berharap menemukan jawaban yang saya cari selama ini setelah membaca buku ini. Paling tidak saya menemukan fokus.

Salam FUUUNtastic!

Wassalam,

Roni, trying to live with passion.

Tidak ada komentar: