Selasa, 29 Juli 2008

Membatasi tv

Ternyata bisa juga kami membatasi nonton tv buat anak saya dan termasuk kami. Sekarang aturannya setiap malam sehabis magrib tidak boleh nonton tv diganti dengan acara belajar membaca. Tv dinyalakin lagi pada jam 8.00 malam sampai jam 9.00 malam. Mudah-mudahan perubahan itu terus dapat kami pertahankan. Yah sebelum kita menyuruh anak kita membatasi nonton tv kita dulu yang harus berkorban untuk mengurangi nonton tv itu. Sekarang saya udah jarang nonton tv lagi. Dulu nggak mau ketinggalan acara nya empat mata tukul arwana. Apalgi hampir tiap malam saya nonton film di trans tv. MAlah kadang filmya itu bersambung sampai dua film dalam satu malam seperti acara midnight di bioskop. Apalagi kalau lagi suntuk gua bisa nonton tv samapai jam 3 pagi. Tapi kalau mau baca buku bawaannya ngantuk terus. Sekarang yah dikit-dikit dikurangi dech.

Masak kalau kita nyuruh anak kita membatasi nonton "kemosnya" (kartun), kita juga nggak mau mengurangi acara favorit kita kayanya nggak adil dech. Tapi yang komplain sih istri saya. Kalau di rumah kan tvnya cuma satu. Jadi kalau bersama eja dirumah yah jadi ikutan nonton kartun. Pasti rame dech berebutan nonton acara tv.

Sudah beberapa hari ini saya dan keluarga mencoba mendisplinkan diri untuk membatasi nonton tv. Yah sekalian diniatkan untuk menghemat energi dan menambah kemesraaan keluarga. Hal ini juga didukung oleh PLN, yang beberapa minggu lalu dengan rajin dan baik hati mengingatkan saya dengan adanya pemadaman listrik bergilir, sampai lebih dari empat jam hampir setiap hari. Jadi ini juga yang membuat kami mulai terbiasa beradaptasi untuk mengurangi tv. Yah terimakasih PLN mungkin ini hikmah dari seringnya mati lampu.

Tidak ada komentar: