Rabu, 23 April 2008

Kemewahan di sekitar kita




Alhamdulillah, balik lagi ke banjarbaru dengan selamat. Ketemu istri ama anak, dan kembali kerja setelah dari bogor selama kurang lebih 9 hari.

Dari perjalanan yang lumayan panjang tersebut, dan alhamdulilah harus saya syukuri loh bahwa ini merupakan kemewahan yang luar biasa diberikan saya untuk melakukan perjalanan ke bogor tersebut.

Pertama niatnya cuma mau koordinasi di Puslit Hutan Tanaman, eh karena diprovokasi oleh Dani (Balai Besar Dipterocarpacea), udah mas ikut aja koordinasi di P3HKA, enak loh ketemu orang-orang yang berpengalaman di bidang kehutanan,

Wah setelah dipikir-pikir, wah bagus juga neh sarannya. Daripada jalan-jalan nggak karuan lebih baik ikut koordinasi di P3HKA, siapa tahu dapat informasi atau minimal dapat wawasan lah.

Padahal udah janji sih ama pak baginda & pak agus untuk nanyain SK kenaikan pangkatnya. Jadi nggak sempet dech ke manggala wanabaktinya.

Soalnya acara di P3HKA sampai malam, malah pernah sampai jam 21.00. Untungnya doni tidurnya sendiri jadi bisa numpang tuch guring di kamar doni nggak perlu bolak-balik bogor-jakarta.

Dari dua acara puslit tersebut kami merasakan kemewahan yang berbeda. Pertama di Puslit Hutan tanaman, kemewahan yang diberikan dari fasilitas ruangan seminar yaitu di BOTANI SQUARE, yang kesannya mewah banget.

Trus kedua acara di P3HKA, walaupun acaranya di kantor Puslit gunung Batu, tapi disana ada kemewahan yang diberikan kita dipertemukan oleh para pakar-pakar di bidang kehutanan, seperti Pak Cecep Kusmana, Supriyanto, Pak ALikodra, Basuki, Agus Sutyarso. Malah dari pembicara Pak Supriyanto, beliau berkata, walaupun satu kampus dengan Pak Alikodra, tapi dia jarang bertemu dengan beliau.


Di kantor kita juga banyak kemewahan yang kita dapati selain uang, yaitu bebasnya penggunaan internet. Coba bayangkan dech, dalam satu hari kalau kita rental di warnet kita kena charge satu jam nya bisa Rp. 5.000. Kalau sehari kita warnet tujuh jam aja udah 35.000 sehari, coba kalikan sebulan berapa yang harus kita bayar?????

Begitu juga kemewahan kita bernapas. Coba lihat orang yang sakit, berapa dia harus bayar satu tabung oksigen seharga minimal 15.000. Dan cooooba balikin ke kita, kalau saya umurnya udah 35 tahun sudah berapa oksigen yang saya isap, berapa kalau saya harus bayar oksigen tersebut???????

Emang kadang kita nggak sadar dan kurang bersyukur atas nikmat yang telah kita peroleh.
Oleh karena itu mari kita mulai mensyukuri nikmat yag telah diberikan ke kita, dan mari kita banyak bersyukur atas nikmat yang kita peroleh tersebut.

1 komentar:

Alip Winarto Harsono mengatakan...

Wah jalan-jalan terus ni ye,... pantesan ditelpon ga pernah bisa.