Selasa, 25 Maret 2008

Besuk kawan sakit

Tadi siang habis besuk ke rumah Pak H. Supriadi bareng ikut mobil dinas P. Madya baerng ama P. Rusmana, P. Riswan dan P. Fahmi, beliau sudah beberapa hari ini belum bisa ke kantor setelah menjalankan operasi di mata kaki. Pas mau pulang dari rumah pak haji, ibunya berkata, Waduh pak makasih yah di tengokin. Kayanya hari ini bapak seneng dech ketemu kawan-kawan. Trus kata si ibu lagi, hari ini bapak mau ketawa nggak seperti biasanya, agak susah untuk diajak becanda.

Mungkin ini lah salah satu kenapa pesan agama kita, jika ada kawan/tetangga/saudara kita sakitnya, sebaiknya kita sebisa mungkin untuk membesuknya. Soalnya, apa kayanya seneng banget dech kalau orang sakit ditengokin.

Tapi kadang-kadang di masyarakat kita, ada aturan yang gak tertulis/kebiasaan orang kita kalau mau membesuk orang sakit harus bawa sesuatu yang harus kita bawa. Kayanya menurut saya, kalau emang kita punya duit yah bawa lah sesuatu tapi pas kita nggak punya duit apalagi pas tanggal tua, jangan sampai gara-gara kita nggak ada duit sampai kita malas untuk membesuk orang sakit. Padahal kita datang untuk membesuk dan memberi semangat untuk keluarga agar supaya sabar menghadapi dan mendoakan untuk kesembuhannya rasanya sudah cukup dech.

Kaya tadi ekspresi dari ibu H. Supriadi seneng banget hari ini kawan-kawan di kantor banyak yang membesuk bapak.

Ini juga pernah saya rasakan waktu istri saya sakit, kayanya seneng banget dech kalau ada yang datang membesuk. Kayanya kehadirannya cukup membuat kita seneng.

Yah sudah yah, semoga kita selalu sabar dalam menghadapi semua cobaan yang menimpa kita. amiiiiiin.


Salam kompak selalu.
stop global warming yachhh.

Tidak ada komentar: