Rabu, 12 Maret 2008

IKHLAS



Akhirnya sampai juga saat-saat yang dinantikan untuk pentasnya paduan suara setelah berhari-hari latihan di kantor. Menjelang minggu-minggu terakhir pentas, hampir tiap hari mulai jam 2- 3.30 siang mulai latihan. Sampai dari gayanya juga mulai di latih, dan baris masuknya paduan suara pun nggak lepas dari perhatian pa acep. trus ditambah gaya kepala nunduk ke atas pun dilatih kekompakkannya.


Trus sampai kita juga mendatangkan pelatih suara khusus didatangkan. Trus gosipnya pelatihnya sampai belum dibayar, untung kawan pa' yosep jadi bisa diatur lah. ada tambahan info juga nih, katanya ada salah satu peserta sampai dapat perhatian dari ibunya dari menu makanannya sampai menjauhi goreng-gorengan. Soalnya ibu peserta tadi tahu kalau gorengan akan mempengaruhi suara. Waduh dukungan penuh juga dilakukan orang-orang terdekat juga dech.

Sayang gw nggak bisa nonton shownya. Soalnya ada tugas wajib yah jemput anak lah.

Dari hasil nguping di ruang PD, dan dari informasi beberapa orang, yah marilah kita ambil pelajarannya.

Waduh kayanya nggak tahan juga sich pengen ikut ngerumpi. Trus nambah-nambahin ikut ketawa. Trus kata ulil yah bisa kita cari kambing hitamnya.

Mungkin yang bisa kita lakukan adalah Ikhlas aja nerima apa yang sudah kita usahakan. Kita kan udah latihan maksimal, udah nyewa pelatih, kalau emang belum bisa menang yah gpp dech. Kata yuli dia udah merasa sich dari kemaren nggak enak makan. Waduh kayanya yuli serius banget dech mikirin paduan suara (soalnya doski koordinator sich).

Kayanya yang kasihan situkang keyboardnya dech. Padahal bukan kesalahannya sich gw pikir, tapi kayanya yang salah keyboardnya dech kenapa suaranya beda mungkin bajakan kali sofwarenya bajakan tuch. (emang keyboard ada sofwarenya yach... heh.. .. he.)

Coba dech kawan-kawan mikir seandainya yang bikin kesalahan itu diri kita. kaya apa perasaan kita hayooo gimana .....

Untung yang voli putri kita menang volinya (walaupun pemainya banyak yang veteran) jadi besok kita jadi supporter buat besok sekaligus menumpahkan teriakan kita yang sudah lama dipendam demi persiapan paduan suara (kata salah satu peserta paduan suara).

Yach udah dulu yach nulis blognya
Salam kompak selalu dech

stop global warming

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Syukurlah kalau semua pada ikhlas, ya om. Walaupun kita kalah, hati kita tetap jadi pemenang. Jangan menyalahkan orang lain trs, kesalahan pada diri kita jg masih banyak. Bukan begitu om wawan? Blog Abbi faza sudah lama ada di http://kauman.blogspot.com/ Blog Om Wawan disini bisa dicopy tuh ke blog peneliti di http://foreibanjarbaru.or.id/wawanhalwany/

montana mengatakan...

qt gak nyari kambing hitam mas...emg kambing bandotnya udah jelas kok :-)

Anonim mengatakan...

1. kalo gue yang bikin kesalahan, gue akan : secara jantan mengakui kesalahan yang gue buat, minta maaf, n berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama.
2. gue malah kasihan ma keyboardnya, kok disalahin. Dia kan cuma benda mati yang "hidupnya" juga tergantung manusianya yang mengoperasikan.Setahu gue, keyboard (organ or apalah namanya)suaranya ya sama aja.Cuman bedanya, ada keyboard mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling lengkap (canggih). So pasti yg canggih lebih banyak tombol2nya n hanya orang yang punya jam terbang tinggi aja yg bisa.
3.Sungguh suatu keinginan yang selalu ingin dicapai adalah selalu ikhlas dalam segala hal. Tapi mslh ini, ikhlas bukan berarti kita melupakan or terus menjadi orang yang merugi karena kita ga bisa ambil pelajaran dari suatu permasalahan.